Jakarta, 12/3/ 2020

MTs Negeri 7 Model Jakarta mengadakan kegiatan bertajuk Sosialisasi Bahaya Merokok terhadap Perempuan dan Anak di Lingkungan Madrasah pada Kamis 12 Maret 2020 di Aula Kantor Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Kegiatan ini dihadiri Kepala MTsN 7 Model Jakarta Bapak Lebeng, M.Ed., beserta guru, Camat Kecamatan Ciracas Bapak Mamad, S.KM., M.M., perwakilan Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Bapak Eka Syamsudin, S.Pd., dan beberapa dokter dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Narasumber dari Kanwil Kemenag DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta memberikan penyuluhan kepada seluruh siswa-siswi MTsN 7 Model Jakarta tentang bahaya rokok, baik sebagai perokok aktif maupun sebagai perokok pasif.

Acara diawali dengan sambutan dari Kepala MTsN 7 Model Jakarta yang kemudian disusul dengan sambutan dari Camat Kecamatan Ciracas. Dalam sambutannya, Bapak Mamad, S.KM, M.M. memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk tidak merokok karena hal itu merupakan pintu masuk dalam mengonsumsi miras serta narkoba. Kegiatan ini selaras dengan upaya yang telah dilakukan oleh jajaran pemerintah Kecamatan Ciracas dalam memberantas peredaran minuman keras di kawasan Ciracas.

Pihak Dinas Kesehatan, yang diwakili oleh dr. Rara menyampaikan pula bahwa generasi muda saat ini sudah terpapar iklan rokok. Hal ini berbanding terbalik dengan gencarnya sosialisasi antirokok. Pada kesempatan tersebut juga, dr. Rara mengupas tuntas bahaya yang terkandung dalam rokok dan dampak rokok bagi para perokok aktif maupun pasif. Pihak yang paling dirugikan pada situasi ini adalah para perokok pasif yakni mayoritas perempuan dan juga anak-anak. Selain itu, ia pun memaparkan sama berbahayanya trend menghisap rokok elektrik dengan rokok klasik yang sekarang digandrungi oleh kaum muda. Ada banyak upaya sebagai bentuk pencegahan terhadap budaya merokok di lingkungan siswa, di antaranya penyediaan alat bernama CO Analyzer untuk mendeteksi siswa-siswi yang merokok, kemudian upaya lainnya seperti mengikuti ekstrakurikuler, berkumpul dengan teman-teman dan lingkungan yang positif, serta menjadikan guru sebagai konselor saat mengalami permasalahan.

Ditemui di sela-sela acara, perwakilan dari Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Bapak Eka Syamsudin, S.Pd. menyampaikan tanggapannya mengenai kegiatan tersebut, “Ini kan salah satu program dari Gubernur DKI Jakarta yang mana semakin merebaknya budaya merokok di kalangan siswa. Selain itu, kegiatan ini juga sebenarnya adalah hak anak untuk mendapatkan edukasi untuk mengetahui lebih mendalam apa itu hidup bersih, lingkungan belajar bersih, dan udara yang bersih. Kegiatan ini sudah berjalan sejak dua bulan yang lalu. Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk Pak Camat, Kepala MTsN 7, dan keluarga besar MTsN 7 untuk mengawal anak-anak kita untuk menjadi anak-anak yang sehat dan berprestasi. Di wilayah timur ini baru MTsN 7, sebelumnya di wilayah selatan yakni MTsN 4 juga sudah mendahului kegiatan ini dan kegiatan ini akan dikontrol dan dilaporkan perkembangannya kepada pihak Kanwil Kemenag DKI Jakarta khususnya di bidang pendidikan madrasah bahwa pendidikan di kawasan Kemenag juga turut andil dalam program pemerintah.

Secara administrasi, dari pihak kami akan mengadakan pengawasan yang dilakukan oleh pembina UKS, melihat sejauh mana kegiatan ini memberikan pengaruh positif bagi siswa. Yang terpenting adalah siswa bisa mengedukasi dirinya sendiri, teman sejawat, dan juga lingkungannya mengenai bahaya merokok. Harapannya, kegiatan ini bukan hanya menjadi seremonial belaka, melainkan harus menjadi langkah signifikan pada pemberantasan dan pencegahan budaya merokok di lingkungan madrasah.”

Pengukuhan Satgas Antinarkoba dan Duta Antirokok


Momentum ini juga menjadi kesempatan untuk mengesahkan para satgas antinarkoba dan duta antirokok yang berasal dari siswa-siswi MTsN 7 Model Jakarta. Siswa-siswi terpilih ini mengemban tugas untuk bisa memberikan influence kepada teman-temannya untuk menjadi remaja yang antinarkoba dan antirokok. Siswa-siswi bisa mengeksplorasi kreativitas mereka dalam kampanye antinarkoba dan antirokok, misalnya dengan melakukan diskusi antarteman, membuat karya visualisasi bahaya merokok seperti poster dan sejenisnya.

[NL].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + 3 =