Jakarta (Humas MTsN 7) – Kamis, 18 November 2021, MTsN 7 Jakarta menyelenggarakan PHBI Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H dengan mengusung tema ‘Melalui Teladan Nabi Muhammad SAW, Mari Eratkan Solidaritas Antarumat Beragama dan Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa’. Kegiatan ini diawali dengan tadarus bersama, tahlil, pembacaan rawi, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, kegiatan ini juga menampilkan beberapa bakat dan kemampuan siswa-siswi pilihan dari kelas Bilingual Science dan Bilingual Tahfidz untuk berpidato dalam bahasa Arab, Inggris, maupun hafalan Al-Qur’an juz 30 secara bersambung.

Penyelenggaraan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini diikuti oleh perwakilan siswa dari tiap kelas, perwakilan korlas, komite, guru, dan karyawan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di Gedung MTsN 7 Jakarta. Seluruh siswa lainnya mengikuti kegiatan ini secara virtual melalui Zoom Meeting Cloud.

Dalam kesempatan ini, Lebeng, M.Ed. selaku Kepala MTsN 7 Jakarta juga mengimbau kepada siswa-siswi untuk selalu meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW, serta mengamalkan sunnah. “Penyelenggaraan Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan momentum yang amat berharga dimana kita bisa mengingat kembali perjuangan Baginda Nabi. Nabi Muhammad SAW merupakan uswatun hasanah bagi kita semua. Kita berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi untuk terus berbuat kebaikan, lebih giat dalam belajar,” ujar Lebeng.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07.00 s.d. 10.30 ini juga diisi dengan tausiyah oleh KH. Syahroni Madani, LC. Dalam ceramahnya tersebut, beliau menyampaikan betapa mulianya Nabi Muhammad SAW, “Allah memuliakan Nabi Muhammad SAW bukan hanya pribadinya, melainkan juga dimuliakan namanya, sebagaimana dalam Surat Al Insyirah ayat 4 ‘Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu’. Tambahan pula bahwa sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat bershalawat kepada Nabi. Maka janganlah kita menjadi orang yang pelit, yang ketika nama Nabi Muhammad SAW disebut, tapi enggan untuk bershalawat.”

“Nabi Muhammad SAW itu selalu ‘bergerak’. Mengubah yang buruk menjadi baik, menyempurnakan yang baik untuk menjadi lebih baik. Beliau hijrah, bergerak, dari Mekkah ke Madinah, untuk kebaikan dakwah, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Maka kita selaku umatnya juga harus ‘bergerak’, membuat inovasi, membuat perubahan, karena bergerak untuk lebih baik itu adalah barokah,” lanjut Syahroni Madani.

(NM)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eighteen − 3 =