Jakarta (Humas) — Guru MTs Negeri Jakarta Timur mengikuti kegiatan ‘Nonton dan Diskusi Video Merdeka Belajar’ pada Rabu (18/05). Kegiatan ini dikawal oleh Ibu Nurwidayati, M. Pd., yakni guru di MTsN 7 Jakarta Timur yang juga menjadi salah satu guru penggerak merdeka belajar.
“Kegiatan ini sebagai bagian dari pengembangan profesi, PPBM yang dicanangkan Mendikbud Bapak Nadiem Makarim. Ayo bapak dan ibu guru, sama-sama kita belajar untuk mengenal dan memahami Merdeka Belajar,” ujar Nurwidayati selaku narasumber kegiatan ini.
Guru-guru di MTsN 7 Jakarta Timur diajak untuk mengenal lebih jauh mengenai program Merdeka Belajar. Diskusi diawali dengan penayangan video Merdeka Belajar dari Sekolah Guru Cikal. Poin penting yang dapat diambil adalah keutamaan bagi pendidik untuk lebih dulu mengetahui dan mengimplementasikan merdeka belajar sebelum diterapkan kepada para peserta didik.
Diskusi yang disampaikan pada kegiatan ini yakni tentang adanya 5 miskonsepsi yang selama ini terjadi tentang guru belajar. Miskonsepsi tersebut 1) belajar perlu insentif eksternal seperti adanya kepentingan guru untuk mendapatkan honorarium ataupun sertifikat dari kegiatan belajar guru, 2) belajar harus dari ahli, yang mana pada kenyataannya belajar guru menjadi lebih efektif jika terjadi dengan sesama guru, 3) belajar guru cukup how to, 4) belajar guru diburu waktu kejar target, dan 5) berorientasi pada kompetensi yang bersifat individual.
Kelima miskonsepsi itulah yang perlu didobrak agar tercipta merdeka belajar bagi guru. Sehingga guru-guru yang sudah mengimplementasikan merdeka belajar dapat terlihat dari ciri-cirinya seperti berkomitmen pada tujuan, mandiri terhadap cara belajar, dan melakukan refleksi. Yang pada akhirnya dapat membawa perubahan nuansa dalam proses pembelajaran. (NM)